Angka di atas adalah waktu dimana Saya menggerakkan jari saya di atas puluhan keyboard berwarna putih. Saya memuncak di kasur sejak satu jam yang lalu, namun ekspresi tersebut malah membuat saya jauh dari rasa kantuk. Ya benar. Ada sesuatu yang sedang saya pikirkan baik-baik agar tidak lagi menjadi sebuah penyesalan yang memproduksi air mata. Hal yang sangat menentukan langkah saya setelah lulus dari perguruan tinggi, serta bekal apa yang akan saya bawa, yang akan saya jual ke masa depan saya. Saya bukan orang yang pandai berbicara, namun saya pandai menggambarkan diri lewat sebuah tulisan. Saya enggan menyalahi proses yang ada, mungkin memang saya yang belum cocok dan belum bisa merubah mindset.
Entah apa yang terjadi pada kepribadian saya yang tidak pandai membicarakan dirinya sendiri ini. Apa yang seharusnya saya katakan baru terlintas setelah segalanya usai. Menyesal lagi, merasa bodoh lagi. Tapi aku percaya Tuhan yang dapat mengubah segalanya. Aku pandai berbicara melalui do'a. Karena saya sangat mengharapkan anugerah-Nya.
23:45, hampir tengah malam. Biasanya saya telah berada di alam mimpi yang indah, lebih indah dari yang terjadi sebenarnya. Mimpi bertemu seseorang yang kukagumi, rasanya membuat tidak ingin beranjak dari ranjang, bahkan untuk sekedar membuka mata di gelapnya kesadaran.
Malam ini Saya mengharapkan banyak hal, dan menggantungkannya kepada Yang Maha Kuasa. Meminta yang terbaik serta mengikhlaskan segala keputusan-Nya.
23:49, mungkin saya akan terlelap dan terbangun di hari yang sama.
13 menit untuk meluapkan segalanya, hampir sama dengan 15 menit ketidakpastian yang saya utarakan kemarin malam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar