Hai, akhirnya berhasil ngumpulin mood buat sharing tentang kegiatan yang aku ikutin sebulan lalu, yaitu program AIESEC Global Citizen. Sekilas tentang program ini, program ini merupakan wadah bagi kita yang memiliki ketertarikan di bidang sosial melalui projek-projek tentang pendidikan, lingkungan, kesehatan dan kewirausahaan. Kegiatan ini diwadahi oleh AIESEC, sebuah organisasi kepemudaan internasional yang bergerak dalam bidang kepemimpinan. AIESEC sendiri ada di hampir seluruh kampus di dunia. Pergerakannya yang sudah mendunia membuat aku tertarik untuk mendaftarkan diri di salah satu program AIESEC. Program ini dibuka setiap peralihan musim (setiap 3 bulan). Tetapi karena kuliah di IPB agak sulit untuk mengajukan izin saat perkuliahan, aku memilih untuk berangkat di liburan semester genap ini. Sistem pendaftarannya adalah mendaftar secara online, lalu akan di wawancara oleh AIESECer di kampus. Then wait for the result. Tidak memakan waktu lama untuk mengetahui apakah kita bisa melanjutkan ke step berikutnya atau tidak. Setelah resmi diterima, aku mendapatkan banyak pembekalan untuk perjalanan ke luar negeri, hingga akhirnya bisa berangkat ke Malaysia.
What Project You Choose?
Pada awalnya aku mendaftar di projek Soroptimst International Johor Bahru, yaitu sebuah organisasi sosial yang menaungi pendidikan bagi anak-anak usia sekolah dasar. Projeknya adalah untuk mengajar mereka Bahasa Inggris. Aku tertarik karena disana ada banyak anak-anak, dan mengajar Bahasa Inggris, dua hal yang aku suka ada disana. Lokasinya juga strategis dan dekat dengan pasar. Aku melakukan wawancara melalui Skype dengan AIESECer dari Universiti Teknologi Malaysia. Hasilnya pun langsung keluar beberapa jam setelah wawancara, dan aku diterima di projek ini. Excited. Very excited. Aku langsung mengurus semua yang aku butuhkan seperti paspor (karena belum pernah punya paspor sebelumnya) dan perintilan lainnya. Namun, di H-4 keberangkatan, AIESECer dari Malaysia memberi informasi bahwa NGO tersebut sedang masa peralihan pasca pergantian kepemimpinan, jadi mereka tidak bisa menerima volunteer untuk beberapa waktu. Karena nggak mungkin untuk menunda keberangkatan, singkat cerita aku pindah projek ke PKOOI (Persatuan Kebajikan Orang-Orang Istimewa). NGO (Non Government Organization) ini menaungi orang-orang 'istimewa' yang memiliki keterbelakangan mental. Disana aku harus membantu mereka melakukan olahraga di pagi hari, dan membuat kerajinan tangan di siang hari.
While Paper-Crafting |
Disana, aku tinggal bersama 18 penghuni, dan mereka semua memiliki keterbelakangan mental. Tapi beberapa dari mereka masih bisa melakukan tugas-tugas rumah tangga seperti menyapu, mencuci piring, membersihkan rumah, dan mengambil makan. Mereka terbilang sangat mandiri dan bertanggung jawab pada tugas mereka masing-masing. Selain itu, aku juga tinggal bersama teman sesama relawan dari London, namanya Anu. Dia adalah AIESECer di Nottingham University dan juga menjadi Exchange Participant (EP). Kami makan makanan yang sama dengan para penghuni disana. Mereka juga terlihat saling membantu satu sama lain. Bagai memiliki keluarga baru disana. Kebanyakan dari mereka sengaja dititipkan oleh keluarganya karena keluarga mereka tidak memiliki cukup waktu untuk merawat mereka. Awalnya aku sempet berpikir kalau mereka yang tinggal disana karena keluarganya ngga mampu dan ngga sanggup buat merawat mereka, But its all about willingness and chances.
Been there for a while changes my mind till forever. I learn so much from those experience, chance, and my activities there. I'm feeling blessed with everything I have right now. Thanks God. Thanks parents. Thanks friends. Thanks AIESEC.
Note: Aku pergi ke Malaysia sebenernya bulan Juli 2016. Tapi baru bisa menyelesaikan cerita pengalaman ini bulan Februari 2017. Hahaha.
Been there for a while changes my mind till forever. I learn so much from those experience, chance, and my activities there. I'm feeling blessed with everything I have right now. Thanks God. Thanks parents. Thanks friends. Thanks AIESEC.
Note: Aku pergi ke Malaysia sebenernya bulan Juli 2016. Tapi baru bisa menyelesaikan cerita pengalaman ini bulan Februari 2017. Hahaha.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar