Kamis, 29 Oktober 2015

Happy Birthday, Mama!


keynote: belajar dari keinginan sederhana
 
Senin, 26 Oktober 2015 kemarin, seorang wanita dewasa yang melahirkan, merawat dan membesarkanku genap berusia 43 tahun. Alhamdulillah, tahun ini bisa kembali berkumpul di rumah saat pagi hari untuk (sekedar) memberi ucapan selamat secara langsung. Aku dan adikku membuat perayaan kecil untuk ulang tahun Mama kali ini. Aku juga menulis secarik surat berisi semangat dan do'a untuk Mama, sekaligus juga menjadi penyemangatku dalam beraktifitas sehari-hari. Walaupun jarak Depok-Bogor itu super-duper deket, jujur aja masih suka homesick karena ada kegiatan yang ngga memungkinkan buat pulang kedepannya :(. Jadi keburu stress duluan. But, everyone have their own story. Bersyukur karena jarak nggak terlalu jauh, jadi masih bisa mengusahakan untuk pulang pergi, walau dirumah cuma semalam. 

Sehari sebelum merayakan ulang tahun Mama, aku ada kegiatan lapangan di kampus. Sabtu siang aku kembali ke asrama, dan Minggu sore setelah lapangan, aku langsung cabut pulang ke rumah naik kereta. Huaaaa. Seperti punya hobi baru, yaitu naik kereta dari Bogor ke Depok. 




Beberapa hari ini punya banyak keinginan kecil atau keinginan jangka pendek, kayak misalnya pengen pulang pas mama ulang tahun, dan alhasil karena berusaha menyelesaikan segalanya sebelum hari H dan cukup menguras tenaga untuk pulang 2 hari berturut-turut, ada kepuasan tersendiri. 
.
.
.
So, begitu juga untuk keinginan jangka panjang nantinya. Kalau kita bener-bener keinginan itu jadi kenyataan, pasti akan tercapai! Pasti!

Sabtu, 17 Oktober 2015

      ah! Kelana bingung harus bagaimana menjalaninya. Lana cinta alam, namun Lana belum bisa memihak padanya. Lana masih ingin kembali ke rutinitasnya. Tiap malam Lana menangis, merindu pada ayah dan ibunya. Lana tidak bisa kesepian. Lana harus berbincang. Lana tidak boleh sendiri. Lana butuh teman cerita. Mendapatkan keluarga baru seperti timpang bagi Lana, karena tugasnya 'keteteran'. Lana masih mencari jati diri. Lana, belum bisa merubah rutinitasnya.

      Lana, sosok orang yang teratur, terjadwal. Sekali satu hal merusak jadwalnya, Lana bingung, pusing, dan merasa berantakan. Tidur Lana tak tenang, dilanda rasa gelisah. Beban menghampirinya, menyumbat jalan pikirannya. 

       Lana harus berani mengungkapkan isi kepalanya! Lana harus keluar dari lingkaran api di otaknya. Lana siap menghadapinya. Meski Lana harus meninggalkan orang-orang yang mungkin menggunjingnya. Tidak, Lana yakin mereka tidak seperti itu.

-Kelana, yang masih mencari jati dirinya-

Senin, 12 Oktober 2015

Sunshine and Blossom

I have a new hobby. Yeah! Since my dad bought me a camera, I like to capturing moment. Actually not a moment (because I never feel luck to captured moment yet). I captured dynamic object like flowers and pretty things in my room.


I took this picture on a Sunday morning, when I spent my weekend at home. I really missed my home, my cooking time at weekend, making breakfast for myself. I missed my quality time for kitchen. I missed my planting time too. Now, when I went home, all I do is sleeping a long day and watching TV 'till drop. I really need my quality time for my hobby, cooking.
 
 This is my identity as a part of dormitory. I wasn't a good dorm person :(

This pinkish cup, only a random thing that I used to take care of my skin. Although it wasn't take care your skin by SPF, it'll secure by the moisture.

I only want to share about what in my mind, even it's not too important or very unimportant, hahaha. 
I really miss my activity at home. I miss my home, and all about it.

Passion? Just listen to your heart!

Sejak SMP, gue udah suka banget sama kegiatan tulis-menulis, terutama di Blog. Gue juga punya role-model blogger-blogger Indonesia, sebut sa...